Anda mungkin pernah mendengar istilah design thinking, tetapi apa sebenarnya itu? Design thinking adalah proses berulang dimana kita berusaha memahami pengguna, menantang asumsi, dan mendefinisikan kembali masalah dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif yang mungkin tidak langsung terlihat dengan tingkat awal pemahaman kita¹. Design thinking juga menyediakan pendekatan berbasis solusi untuk menyelesaikan masalah yang berpusat pada manusia².
Design thinking bukan hanya tentang bagaimana sesuatu terlihat, tetapi juga tentang bagaimana sesuatu bekerja. Design thinking dapat membantu kita mengembangkan produk, layanan, dan organisasi yang lebih inovatif, efektif, dan berdampak³. Design thinking juga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, pendapatan, dan nilai saham².
Tahapan dalam Proses Design Thinking
Proses design thinking terdiri dari lima tahapan utama: empathise, define, ideate, prototype, dan test¹. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang masing-masing tahap:
Empathise:
Tahap ini adalah untuk mendapatkan pemahaman empatik tentang masalah yang dicoba untuk diselesaikan. Ini melibatkan pengamatan, keterlibatan, dan empati dengan orang-orang yang menjadi tujuan perancangan produk atau layanan. Tujuannya adalah untuk mengesampingkan asumsi kita sendiri dan memahami pengalaman dan motivasi pengguna secara mendalam.
Define:
Tahap ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang telah kita peroleh selama tahap empathise dan menganalisisnya untuk menentukan masalah inti yang perlu diselesaikan. Ini melibatkan penyusunan pernyataan masalah dengan cara yang berpusat pada manusia. Misalnya, alih-alih mengatakan “kita perlu meningkatkan penjualan produk X”, kita bisa mengatakan “pelanggan perlu produk X yang lebih mudah digunakan dan sesuai dengan kebutuhan mereka”.
Ideate:
Tahap ini adalah untuk menciptakan banyak ide dalam brainstorming untuk menyelesaikan masalah yang telah didefinisikan. Ini melibatkan berpikir di luar kotak, mencari inspirasi dari berbagai sumber, dan mendorong kreativitas tanpa batasan atau kritik. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan solusi dan memilih yang paling potensial untuk diuji lebih lanjut.
Prototype:
Tahap ini adalah untuk membuat prototype atau model sederhana dari solusi yang dipilih. Ini melibatkan membuat sketsa, mockup, atau simulasi dari solusi dengan menggunakan bahan-bahan murah dan mudah didapat. Tujuannya adalah untuk membuat solusi menjadi nyata dan dapat dirasakan oleh pengguna.
Test:
Tahap ini adalah untuk menguji prototype dengan pengguna sebenarnya dan mendapatkan umpan balik dari mereka. Ini melibatkan observasi, wawancara, atau survei untuk mengetahui apakah solusi memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna. Tujuannya adalah untuk memvalidasi atau memperbaiki solusi berdasarkan hasil tes.
Contoh Penerapan Design Thinking
Design thinking dapat diterapkan dalam berbagai bidang dan industri. Berikut adalah beberapa contoh penerapan design thinking dalam dunia bisnis adalah Sephora, Airbnb, dan IKEA.
Sephora:
Perusahaan kosmetik ini menggunakan design thinking untuk meningkatkan pengalaman belanja online pelanggannya. Mereka mengamati bagaimana pelanggan menggunakan situs web mereka dan menemukan bahwa mereka sering pergi ke YouTube untuk menonton video orang-orang menggunakan produk sebelum membeli. Maka dari itu, mereka membuat fitur baru yang memungkinkan pelanggan menonton video langsung di situs web Sephora tanpa harus meninggalkan halaman produk².
Airbnb:
Perusahaan penyedia akomodasi ini menggunakan design thinking untuk menyelamatkan bisnisnya dari kebangkrutan. Mereka mengamati bagaimana pelanggan mencari dan memesan tempat tinggal di situs web mereka dan menemukan bahwa foto-foto tempat tinggal sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Maka dari itu, mereka memutuskan untuk menyewa fotografer profesional untuk mengambil foto-foto tempat tinggal yang berkualitas tinggi dan menampilkannya di situs web mereka. Hasilnya, peningkatan penjualan yang signifikan³.
IKEA:
Perusahaan furnitur ini menggunakan design thinking untuk menciptakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup pelanggannya. Mereka melakukan riset etnografi untuk mempelajari bagaimana orang-orang hidup di rumah-rumah mereka di berbagai negara dan budaya. Mereka kemudian menerjemahkan temuan mereka menjadi konsep-konsep produk yang praktis, fungsional, dan estetis¹.
Kesimpulan
Design thinking adalah proses berulang dimana kita berusaha memahami pengguna, menantang asumsi, dan mendefinisikan kembali masalah dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif yang mungkin tidak langsung terlihat dengan tingkat awal pemahaman kita. Design thinking juga menyediakan pendekatan berbasis solusi untuk menyelesaikan masalah yang berpusat pada manusia.
Proses design thinking terdiri dari lima tahapan utama: empathise, define, ideate, prototype, dan test. Design thinking dapat membantu kita mengembangkan produk, layanan, dan organisasi yang lebih inovatif, efektif, dan berdampak. Design thinking juga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, pendapatan, dan nilai saham.
Â
(1) Design Thinking: Pengertian, Tahapan dan Contoh Penerapannya.. https://sis.binus.ac.id/2020/03/17/design-thinking-pengertian-tahapan-dan-contoh-penerapannya/.
(2) What is design thinking? | McKinsey. https://www.mckinsey.com/featured-insights/mckinsey-explainers/what-is-design-thinking.
(3) Design thinking, explained | MIT Sloan. https://mitsloan.mit.edu/ideas-made-to-matter/design-thinking-explained.